Farmasi ITERA Hadirkan Edukasi Herbal untuk Semua Kalangan: Dari Ibu PKK hingga Siswa SD di Desa Gedung Harapan

Lampung Selatan, 22 Juli 2025 — Program Studi Farmasi, Fakultas Sains, Institut Teknologi Sumatera (ITERA), sukses menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Edukasi Pemanfaatan Tanaman Herbal sebagai Alternatif Penunjang Kesehatan dan Pencegahan Penyakit” di Desa Gedung Harapan, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Dies Natalis ke-8 dan Pharmacie ke-7 Program Studi Farmasi ITERA.

Melibatkan dosen dan mahasiswa dari berbagai bidang keahlian, kegiatan PKM ini terbagi ke dalam lima subkegiatan yang menyasar dua kelompok sasaran utama: Ibu-Ibu PKK dan Kader Posyandu serta siswa sekolah dasar.

Dosen dan mahasiswa Program Studi Farmasi ITERA mendapat sambutan hangat dari Kepala Desa Gedung Harapan, Bapak Ishadi Hanafi, yang mengapresiasi kegiatan positif tersebut. Dalam sambutannya, beliau mengucapkan terima kasih atas kunjungan tim dari ITERA dan menyoroti pentingnya edukasi terkait pemanfaatan tanaman obat. “Penyuluhan mengenai penggunaan tanaman herbal sangat dibutuhkan, karena meskipun kami memiliki banyak tanaman obat, masyarakat belum mengetahui cara mengolah dan memanfaatkannya untuk pengobatan,” ujar Ishadi.


Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan untuk Ibu PKK dan Kader Posyandu

Berlokasi di Balai Desa Gedung Harapan, kegiatan pertama berupa pemeriksaan kesehatan meliputi pengukuran berat badan, tekanan darah, kadar gula darah, dan asam urat, yang dilanjutkan dengan sesi konsultasi personal. Sebanyak 50 peserta mengikuti kegiatan ini dengan antusias.

“Kami ingin menanamkan kesadaran bahwa pencegahan jauh lebih baik dan lebih murah daripada pengobatan,” tegas Dr. apt. Atika Dalili Ahmad, Koordinator Program Studi Farmasi ITERA. Kepala Desa, Bapak Ishadi Hanafi, turut mengapresiasi kontribusi ITERA dalam meningkatkan literasi kesehatan masyarakat desa.

Edukasi Tanaman Herbal sebagai Alternatif Pengobatan Radang Sendi

Masih di balai desa, tim Farmasi ITERA mengadakan edukasi tentang pemanfaatan tanaman herbal lokal sebagai obat alternatif radang sendi. Materi disampaikan oleh apt. Muh. Fajar Fauzi, S.Farm., M.Farm., C.Herbs., dan diikuti 33 peserta. Edukasi ini menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengobatan berbasis kearifan lokal yang mudah diakses dan aman digunakan. 

Pelatihan Pembuatan Bobok Parem dan Jamu Herbal Radang Sendi

Dalam sesi praktik, ibu-ibu PKK dan kader Posyandu diajak langsung membuat dua ramuan tradisional: bobok parem dan jamu radang sendi. Dosen Farmasi ITERA menjelaskan manfaat ilmiah dari setiap bahan herbal, seperti jahe merah, kencur, lengkuas, dan temulawak. Dr. apt. Syaikhul Aziz, menekankan pentingnya pelestarian tradisi pengobatan lokal sebagai bentuk kemandirian kesehatan masyarakat.

4. Edukasi Herbal untuk Anak SD: “Mari Mengenal Tanaman Herbal”

Berpindah ke SDN Gedung Harapan, siswa-siswi kelas 5 dan 6 diajak mengenal berbagai tanaman herbal yang mudah ditemukan di sekitar rumah, seperti jahe, kayu manis, dan daun jambu biji. Kegiatan ini dipandu oleh dosen Anjar Hermadi Saputro dan mendapat sambutan hangat dari Kepala Sekolah, Bapak Feri Fitriansyah, S.Pd. “Semoga siswa dapat termotivasi untuk terus semangat menimba ilmu dan merasakan manfaat dari kegiatan ini,” ujarnya.

5. Praktik Pembuatan Jamu Penambah Nafsu Makan untuk Anak SD

Kegiatan edukatif terakhir adalah praktik pembuatan sirup temulawak sebagai jamu penambah nafsu makan. Dipandu oleh apt. Refsya Azanti Putri, M.S.Farm., siswa dibagi ke dalam enam kelompok untuk meracik jamu bersama dosen pendamping. Kegiatan ditutup dengan lomba minum jamu, yang disambut antusiasme dan keceriaan luar biasa dari para siswa.


Melalui lima kegiatan yang menyasar berbagai lapisan masyarakat ini, PKM Farmasi ITERA di Desa Gedung Harapan menjadi bukti nyata keterlibatan perguruan tinggi dalam membumikan sains kesehatan berbasis bahan alam. Tidak hanya meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam menjaga kesehatan secara mandiri, kegiatan ini juga memperkuat sinergi antara dunia akademik dan komunitas lokal.

“ITERA berkomitmen untuk terus hadir dan berdampak langsung bagi masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan dan pemanfaatan tanaman herbal,” tutup Dr. Atika Dalili Ahmad.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *