Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, Program Studi Farmasi mengadakan Focus Group Discussion Penyusunan RPS (Rencana Pembelajaran Semester) Berbasis Cased-Based Learning (CBL) dan Project-Based Learning (PJBL), pada Rabu, 25 Januari 2023 secara daring. Pada kegiatan diskusi ini, dihadirkan 3 narasumber, diantaranya Prof. Dr. Herpratiwi, M.Pd, Prof. Dr.rer.nat. Triana Hertiani, S.Si., M.Si., Apt dan Prof. Dr. Budi Suprapti, Dra., M.Si., Apt. Acara ini dihadiri oleh Dosen Farmasi serta beberapa perwakilan dosen dari Program Studi lain dalam lingkup jurusan Sains ITERA.

Acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Eristia Arfi, S.Si., M.Si selaku Koordinator Kurikulum dan Kerjasama Jurusan Sains. Ibu Eristia memaparkan urgensi dari acara FGD ini dimana metode pembelajaran CBL dan PjBL merupakan metode pembelajaran yang berfokus pada mahasiswa (student-centred) sehingga sangat penting untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar-mengajar. Selanjutnya, Ketua Program Studi Farmasi, Bapak Dr. apt. Syaikhul Azis, M.Si juga memberikan sambutan sekaligus pemaparan terkait profil dan kurikulum Program Studi Farmasi serta RPS yang saat ini berlaku.
Prof. Dr. Herpratiwi, M.Pd, merupakan Guru Besar FKIP Unila. Prof. Dr. Herpratiwi, M.Pd memaparkan mengenai karakteristik mahasiswa serta body of knowledge mata kuliah yang sesuai untuk diberikan dengan metode CBL dan PjBL. Beliau juga memaparkan contoh perwujudan metode pembelajaran ini. Beliau menjelaskan tahapan pembuatan RPS serta pentingnya analisis instruksional, rubrik penilaian dan evaluasi dalam penyusunan RPS untuk mata kuliah yang diberikan dengan metode CBL dan PjBL.

Prof. Dr. Budi Suprapti, Dra., M.Si., Apt, merupakan Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, dengan kekhususan pada bidang farmakokinetika klinik. Beliau memaparkan pentingnya Institusi pendidikan di bidang farmasi untuk menyesuaikan kurikulum agar membentuk lulusan yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh pengguna dan masyarakat, terutama kompetensi tenaga kesehatan dan apoteker. Sehingga, kurikulum Prodi S1 Farmasi harus mengacu pada Blue Print UKAI (Uji Kompetensi Apoteker Indonesia).

Prof. Dr. Budi Suprapti, Dra., M.Si., Apt juga memberikan penekanan pada metode pembelajaran CBL dan PjBL pada mata kuliah dalam bidang farmasi klinik komunitas. Pada mata kuliah ini, mahasiswa harus dilatih agar mampu menjalankan tanggung jawab kefarmasian di fasilitas kesehatan yang mencakup penjaminan ketersediaan obat yang bermutu, berkelanjutan dan efisien serta penjaminan penggunaan obat yang aman, manjur dan rasional.
“Mahasiswa harus mampu memahami alasan mengapa suatu obat diresepkan pada suatu penyakit” – Prof. Dr. Budi Suprapti, Dra., M.Si., Apt
Prof. Dr.rer.nat. Triana Hertiani, S.Si., M.Si., Apt adalah guru besar bidang biologi farmasi dari Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada. Beliau mengingatkan urgensi penerapan CBL dan PjBL, yaitu membentuk mahasiswa yang memiliki pemahaman konseptual terhadap ilmu serta kemampuan melihat relevansi antara ilmu, kebutuhan di masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan. Beliau juga menyarankan agar mata kuliah disusun dengan memperhatikan korelasi satu sama lainnya sehingga dapat saling terintegrasi.
“Bagaimana setiap mata kuliah bisa diajarkan dari berbagai aspek, sehingga antara satu dengan mata kuliah lainnya saling terintegrasi” – Prof. Dr.rer.nat. Triana Hertiani, S.Si., M.Si., Apt

Sesi pemaparan selanjutnya diikuti dengan sesi diskusi antara peserta FGD dengan para pembicara. Diharapkan setelah acara ini, penyusunan metode pembelajaran CBL dan PjBL dapat dilakukan dengan baik sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.